Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai 5 kg/ kapita/ tahun dan 90 persen cabai dikonsumsi dalam bentuk segar. Untuk itu diperlukan budidaya cabai sesuai dengan Good Agriculture Practices (GAP) yang mengedepankan
keamanan pangan dengan mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia untuk beralih ke pupuk kandang/ kompos dan pertisida nabati (organik) serta dapat menurunkan biaya produksi. Tantangannya adalah bagaimana caranya agar produksi cabai terus meningkat agar petani cabai bisa untung ke depannya.
METODE PEMBIBITAN
Persemaian:
1. Persemaian dibuat dalam bedengan/ rak
yang diberi naungan plastik trasparan.
2. Buat campuran media semai 2 ember tanah
+1 ember pupuk kandang dan 150 gr SP36
(atau 80 gr NPK) dihaluskan, lalu tambah
karbofuran 75 gr, lalu diayak. Dari 90%-nya
bisa dijadikan 300-400 polybag.
3. Benih ditanam dalam polybag/ plastik semai
ukuran 4x6 cm, dibuat lubang semai 0.5 cm
dan ditutup tanah halus atau abu.
4. Bibit dapat dipindah ke lapang setelah 17-
21 hari.
SYARAT LOKASI PERSEMAIAN
1. Tempat Bersih
2. Tersedia Sumber Air
3. Mudah Dalam Pengawasan
PEMBUATAN MEDIA SEMAI
2 Ember Tanah + 1 Ember Pupuk Kandang + 150 gr NPK atau SP36 + 75 gr KArbofuran = 300-400 Kantong Polybag
MENYIAPKAN BENIH
MENANAM BENIH DALAM MEDIA
Beberapa Alternatif yang Baik
Berikut adalah alternatif yang disarankan untuk media semai bila memiliki modal
dan persediaan barang yang cukup, dapat disesuaikan dengan kemampuan petani
demi hasil akhir yang lebih menjanjikan.
a. Tray digunakan sebagai alternatif
wadah persemaian selain polybag,
jika dihitung lebih efektif dan efisien.
b. Cocopeat (Cocopit) Campuran media semai pengganti
tanah, selain ramah lingkungan,membuat bibit jadi kuat saat
pemindahan. Terbuat dari limbah
kelapa.
PERAWATAN BIBIT
1. Jangan diberi pupuk selama perawatan.
2. Gunakan insektisida dan fungisida
setengah dari dosis anjuran. Jika tidak
ada hama dan jamur, tidak perlu
dilakukan penyemprotan.
3. Bila dengan sungkup pendek, maka
10 hari sebelumnya harus dapat sinar
matahari penuh.
Screen House :
1. Utamakan kebersihan
2. Perhatikan Layout/ tata letak.
3. Gunakan irigasi sistem kabut
4. Rangka alternatif menggunakan
bambu dan ijuk
PERSIAPAN LAHAN
1. Lahan HARUS disiapkan 40 harisebelum masa tanam!
2. Ukur keasaman (pH) dan beri kapur sesuai dosis (4-5 Ton/ Ha).
3. Bajak dengan traktor/ cangkul, kedalamannya 30-40 cm, serta gulma dibersihkan.
4. Taburkan pupuk kandang 20-30 Ton/ Ha.
5. Buat bedengan dengan lebar 110-120 cm, tinggi 30-40 cm, dan jarak antar bedeng 60-70 cm.
6. Panjang bedeng disesuaikan dengan panjang lahan.
7. Beri pupuk dasar Urea/ ZA500, SP-36 300, KCL200, lalu tabur per meter Kurang lebih 100 gr diaduk rata. Lahan HARUS disiapkan 40 hari sebelum masa tanam!
PENGUKURAN PH TANAH
PEMBUATAN BEDENGAN
JARAK TANAM
Musim hujan : Jarak antar tanaman 60 x 70 cm
Musim Kemarau : Jarak antar tanaman 60 x 60 cm
Perhatikan jarak tanam agar tidak terlalu jauh (boros tempat), maupun terlalu
dempet (mudah tertular penyakit, dan sulit pada waktu panen).
KOMPOSISI PUPUK DAN TANAH PADA BEDENGAN
a. Pupuk Kandang : 20-30 ton/Ha
b. Urea/ZA500,SP-36300, KCL200 100 gr/meter
Catatan : Semua Komposisi pupuk diaduk rata
PEMASANGAN MULSA (PELASTIK)
a. Lakukan pemasangan saat terik matahari
b. Tarik kuat supaya permukaan rapi dan tidak kendur
c. Bedengan dengan panjang 12m membutuhkan mulsa sepanjang 11,5m
Catatan : Mulsa dapat mencegah tumbuhnya gulma atau tanaman pengganggu, serta menjaga kelembaban tanah
PENANAMAN
Cara Menanam Bibit pada Bedengan :
1. Tanam pada pagi dan sore hari
2. Sehari sebelumnya, lahan diairi bersamaan dengan pembuatan lubang tanam pada mulsa (plastik),
3. Lepaskan polybag tanpa merusak akar, lalu tanam, dan siram secukupnya (media semai menyatu dg tanah),
4. Segera tutup dengan tanah bila akar terlihat,
5. Jangan ada rongga antara tanah dengan plastik mulsa.
Syarat Lokasi Penanaman :
1. Tempat Terbuka dan Bersih
2. Tersedia Sumber Air yang Cukup
3. Mudah Dalam Pengawasan
Pemasangan Ajir atau Lanjaran :
1. Tinggi ajir 1,5–1,75 meter tergantung tipe tanamancabai.
2. Pemasangan ajir maksimal 21 hari setelah tanam.
3. Pengikatan dg membentuk huruf 8.
Lahan Tertutup (Screen House) dan Terbuka
a. Dapat mengurangi biaya produksi
b. menekan pertumbuhan hama penyakit pengganggu
c. menghemat penggunaan air
d. meningkatkan produksi
e. dapat ditanam sepanjang tahun.
PEMUPUKAN
Catatan :
1. Pupuk susulan diberikan 2 minggu setelah tanam, dengan dikocorkan bisa dengan NPK ½ gelas diencerkan dengan air 1 ember (10 liter) untuk pemupukan 40 tanaman.
2. Pemupukan diulangi tiap 10-14 hari sekali tergantung kondisi tanaman. Semakin subur semakin lama intervalnya. Umur 50-65 hari dan 115 hari diberi pupuk susulan granular (sebar) sebanyak 1 sendok.
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
1. Jaga kebersihan lahan,
2. Monitoring / amati perkembangan hama dan penyakit secara rutin,
3. Lakukan tindakan segera setelah teridentifikasi terserang
4. Gunakan pestisida yang tepat waktu, sasaran, cara dan dosis5. Amati dan ulangi penyemprotan,
6. Eradikasi (buang) tanaman / bagian tanaman sakit
PEMELIHARAAN
Catatan :
1. Jika menurut pengamatan tidak ada hama, maka tidak perlu dilakukan penyemprotan insektisida/ pestisida
2. Dengan demikian dapat disimpulkan, faktor pengamatan sangat penting untuk efektivitas waktu, tenaga dan biaya produksi.
PEREMPELAN
a. Buang tunas di ketiak daun dibawah cabang Y
2. Di dataran rendah perempelandimulai pada hari ke 8 - 12 setelah tanam
3. Di dataran tinggi perempelandimulai pada hari ke 15 - 20 setelah tanam
4. Lakukan perempelan kembali pada 75 hari setelah tanam pada dataran rendah dan 90 hari setelah tanam padadataran tinggi.
PENGAIRAN DAN DRAINASE
Mengatur dan mengawasi ketersediaan air dan keasaman tanah sampai masa panen
PEMANENAN
Pemanenan biasanya dilakukan dengan memetik buah.
Sekian dan terima kasih semoga bermanfaat, anda dapat menuliskan komentar di kolom komentar
No comments:
Post a Comment